Minggu, 21 Juli 2013

Ujian Allah SWT

Bismillahirrahmanirrahiim…


Allah SWT akan senantiasa menguji manusia pada titik terlemahnya.
Hingga manusia berhasil memperbaiki kelemahan tersebut.
Permasalahan yang sama adakalanya datang kembali namun di waktu dan tempat yang berbeda.
Dan tak jarang diantara manusia berkata,
“Mengapa saya selalu dihadapkan pada masalah yang sama? Dan masalah datang bertubi-tubi?? Kapankah saya bisa melalui semua masalah ini???”

Selalu dihadapkan oleh masalah ekonomi,hubungan dengan lawan jenis, sekolah/ kuliah yang tidak beres, hubungan dengan keluarga, dan masalah-masalah lainnya.

Alangkah tidak bijaknya jika kita menyebutnya “masalah”
Namun sebaiknya kita ganti dengan istilah ujian karena pada hakikatnya semua itu datang dari Allah SWT dan agar pikiran kita tidak menangkap energi negatif dengan kata “masalah”.

Itulah hidup, kita akan selalu dihadapkan pada ujian satu dan beralih pada ujian baru ketika satu ujian telah kita selesaikan dengan cara kita.
Layaknya seorang murid yang mendapatkan ujian dari gurunya terhadap mata pelajaran yang telah dia ajarkan.
Murid tersebut akan lulus jika jawabannya benar dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh gurunya.
Dan sebaliknya, jika tidak lulus, gurunya akan memberikan ujian perbaikan “remed” agar memperoleh nilai yang baik dan berhasil lulus.
Mata pelajaran yang diujikan dalam ujian perbaikan tipikalnya sama hanya saja soal-soalnya mengalami sedikit modifikasi dari guru tersebut.

Seperti itulah analogi ujian kehidupan yang diberikan Allah kepada kita.
Allah SWT akan memberikan ujian yang sama kepada kita sampai kita benar-benar dianggap lulus oleh Allah SWT dan layak dinaikkan derajatnya.
Jika kita mau renungkan, itu adalah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada kita.
Seperti seorang guru yang sayang pada muridnya, ia bersedia memberikan kesempatan kedua agar muridnya lulus, tidak membiarkannya tertinggal.
Tentunya kasih sayang Allah SWT jauh lebih besar terhadap hamba-Nya.
Allah ingin, saat kita mendapat ujian yang lebih berat/besar lagi kita sudah siap dan akan melaluinya dengan baik pula.
Dan tentunya kita tidak meninggalkan ujian yang nilainya buruk dihadapan Allah SWT.
Semua ujian dari-Nya adalah untuk menguji tingkat keimanan kita sebagai makhluk-Nya.
Apakah kita mampu bertahan dan melaluinya dengan cara terbaik dan sesuai dengan yang disyariatkan oleh-Nya?
Tidak mengeluh dan berkeluh kesah?
Seharusnya dengan ujian itu menjadikan kita lebih dekat kepada-Nya.
Memohon bantuan kepada-Nya karena Dia lah yang memberikan ujian.
Dia pulalah yang akan membantu kita menyelesaikannya.
Keyakinan kita akan kemampuan kita (dilandasi keyakinan kepada Allah) dalam menyelesaikan ujian akan sangat membantu kita untuk melalui semua ujian kehidupan ini.

Karena “Allah SWT sesuai dengan prasangka hamba-Nya” dan
Kita adalah apa yang kita pikirkan.

Jika ada ujian, Insya Allah pasti ada solusi penyelesaiannya.
Ujian dari Allah, solusinya juga datang dari Allah.
Tinggal kita saja mau atau tidak berusaha mencari solusi itu.
Tidak berdiam diri menunggu sang solusi datang begitu saja.
Tidak pasrah dan berkata: Nasib!Nasib!
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak mau berusaha mengubah nasibnya sendiri.
Maka dari itu janganlah menyerah jika ujian datang menghampiri.
Berjuanglah mencari solusinya dengan memohon bimbingan Allah SWT.

Teruslah bergerak
Hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu
Teruslah berlari
Hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu
Teruslah berjalan
Hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu
Teruslah bertahan
Hingga KEFUTURAN itu FUTUR menyertaimu
Teruslah berjaga
Hingga KELESUAN itu LESU menemanimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar