Berkumandangnya adzan pertama di Stockholm, ibukota Swedia menjadi peristiwa bersejarah di negara itu. Tak heran, banyak media massa di sana, terutama televisi menyiarkan peristiwa itu secara langsung.
Seperti dikutip laman World Bulletin, Ahad (28/4), televisi negara Swedia menyiarkan secara langsung adzan yang dikumandangkan muadzin di Masjid Fittja, Stockholm. Selama adzan dikumandangkan, ratusan polisi terlihat berjaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Bagi para warga Muslim Swedia, kumandang adzan pertama melalui pengeras suara tersebut menjadi satu momentum penting dalam dakwah Islam di negeri tersebut.
Sudah sekian lama Muslim Swedia memperjuangkan eksistensi mereka sebagai komunitas agama terbesar kedua di negaranya. “Ini merupakan peristiwa bersejarah,” komentar Iman Upmann, seorang mualaf di Swedia.
Selama adzan berkumandang, para Muslim Swedia tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur mereka. “Saya telah tinggal di Swedia selama 25 tahun. Untuk pertama kalinya mendengar adzan dari menara masjid,” ujar Guluz Kayhan terharu.
Pun demikian, perjuangan Muslim Swedia tak lantas berhenti di peristiwa ini. Beberapa hari sebelum izin adzan diberikan, serangan Islamofobia masih terjadi. Sehingga mereka masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus mereka selesaikan. PR itu adalah meluruskan kesalah-pahaman terkait Islam dan Muslim.
sumber;DXfoto.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar